Apa anehnya...
Gadis yang bertelanjang kaki?
Berjalan menyusuri pagi
Dan menyapa manusia yang ia temui
Apa karena...
Ia bertelanjang kaki?
Kaki-kakinya terlalu mungil dan lembut
Untuk dibiarkan
Menyentuh aspal yang berbatu
Yang juga becek,
Sisa hujan kemarin malam
Ah... tidak, Tuan...
Gadis yang bertelanjang kaki
Bahkan tidak memikirkan
Apakahh kakinya akan lecet
Tertusuk pecahan beling
Atau kena kutu air
Apa itu artinya
Ia tidak memikirkan dirinya sendiri?
Bukan begitu juga, Tuan...
Gadis bertelanjang kaki
Hanya ingin merasakan
Halus dan kasarnya jalan kehidupan
Ia ingin benar-benar menjalani
dan meresapinya...
Merasakan ketika batu-batu kecil
Menusuk-nusuk kulit tipisnya
Sakit... tapi menyenangkan
Dan ketika batu-batu itu
mencium kaki kecilnya
Syaraf yang diciumnya akan terbangun
Dan dengan mudah mengedarkan aliran kehidupan
Dan peraaan itu akan membuncah...
Perasaan yang takkan bisa dirasakan
Jika si gadis tidak bertelanjang kaki
Lalu bagaimana jika ia terluka?
Ah, Tuan... Kau terlalu mengkhawatirkannya..
Aku curiga,
apa kau diam-diam menyukainya ?
Tapi tidak, Tuan...
Tampaknya kau hanya menyayangi kakinya saja....
Lecet biarlah lecet, Tuan...
Biar si Gadis juga merasakan
Sakit dan pedihnya kehidupan
tak perlulah dibelikan sepatu mahal
Untuk melindungi kaki mungilnya
Lagipula sebagai pelindung
Sepatu itu hanya akan menghalangi
Kaki mungilnya tak tercium sang batu
Lagipula, Tuan...
Gadis ini...
Si Gadis yang bertelanjang kaki...
Ditakdirkan
Untuk tak ada yang bisa melindungi
Selain dirinya sendiri...
Tidak menyedihkan, Tuan...
Tak perlu kau mengasihaninya...
Karena itu memang kenyataannya...
Ah, Tuan...
Sudikah kiranya
Tuang buang mata Tuan
Dari memandangi kaki yang telanjang?
Karena itu terasa menyakitkan
Ketika kita dianggap berbeda dari kebanyakan
Comments
Post a Comment
Silakan komentar :)