Fenomena Ask.fm

Akhir-akhir ini media sosial ask fm mulai digemari anak-anak muda. Di medsos ini, semua orang bisa bertanya secara bebas kepada siapapun. Baik dengan menampilkan nama maupun tidak, alias anonim. Setelah aku memakai ask fm selama 3 hari lalu mennonaktifkan akun dan mengamati penggunaan ask fm, aku menemukan pemahaman interaksi dalam penggunaan media sosial ini.

Di ask fm, siapapun bisa bertanya bahkan bisa bertanya pada diri sendiri. Yap, disini kita bisa bertanya kepada siapapun. Kalau kita tidak mau menyebutkan nama karena malu atau alasan lainnya, kita bisa menyembunyikan nama kita di pertanyaan. Misalnya kita ingin curhat tapi kita malu karena itu adalah aib, maka media ini mungkin dapat bermanfaat baginya. Walaupun tidak mempunyai akun ask fm pun kita tetap bisa mengajukan pertanyaan kepada orang lain. Tapi tidak bisa menjawab tentunya. Kalau tidak ada yang bertanya pada kita namun kita ingin menunjukkan sesuatu, kita bisa saja membuat pertanyaan untuk diri sendiri kemudian kita jawab pertanyaan itu. Disini mungkin agak terlihat seperti mereka memakai topeng untuk memamerkan sesuatu. Tapi tenang saja, tidak semua orang seperti itu kok. Ada orang yang memang kebanjiran pertanyaan dari anonim. Namun tentu saja kita tidak tahu mana yang benar-benar ditanya dan mana yang hanya memakai topeng belaka. 

Dengan semakin banyak orang yang bertanya kepada kita, Kita akan merasa senang karena mendapat banyak perhatian dari orang-orang. Kita akan tahu seberapa banyak orang yang ingin tahu mengenai kehidupan kita. Hal ini wajar karena memang manusia adalah makhluk yang haus akan perhatian dan penghargaan. Dan media sosial ini dapat memuaskan keduanya. Walaupun kadang,ada orang-orang yang tidak suka kepada kita dan menghujat habis-habisan di media sosial ini tanpa menyebutkan nama. Mereka bisa bebas berkata apapun kepada kita dengan mengirimkan pertanyaan yang akan memojokkan kita. Tapi menurut aku, itu semua tergantung kepada kita. Apakah kita akan meladeni orang-orang yang tidak punya keberanian itu atau tidak. Karena jika kita tidak menanggapi dengan menjawab pertanyaan tersebut, maka pertanyaan itu tidak akan muncul di timeline kita. Jadi, itu masalah mereka. Bukan masalah kita. Namun memang hal ini membutuhkan banyak kesabaran jika si anon tersebut membanjiri pertanyaan terus menerus. Susahnya lagi, jika kita terus-terusan membalas si anon itu. Orang lain akan tahu bahwa kita mempunyai banyak haters atau malah dikira mencari sensasi dengan pura-pura mempunyai banyak haters. Kita juga sebenarnya bisa mengatur agar akun kita tidak bisa menerima pertanyaan dari anon.

Mungkin yang membuat orang yang memakai media sosial lain “bete” dengan pengguna ask fm adalah mereka sering membagikan jawaban-jawaban mereka ke media sosial lain seperti facebook atau twitter. Alhasil timeline mereka penuh dengan ask fm mereka. Mereka yang sebenarnya tidak ingin tahu kehidupan orang itu tapi seperti dipaksa tahu. Dan hal ini jika tidak digunakan secara baik akan menimbulkan senjata makan tuan bagi penggunanya. Semua orang jadi tahu apa yang dia lakukan, seperti apa kepribadiannya. Sudah banyak orang yang menjadi korban tindak kejahatan melalui media sosial. Lagi-lagi ini semua tergantung bagaimana para pengguna memanfaatkan media sosial ini.

Di ask fm tidak selalu dipenuhi oleh orang-orang yang hanya memakai topeng, berpura-pura, mencari perhatian, ataupun orang yang pamer. Sangat banyak orang-orang yang bisa memberikan pengetahuan, hiburan,atau inspirasi kepada kita. Jadi semua ini tergantung pada siapa yang ada pada lingkaran pertemanan kita di ask fm dan apa yang kita bisa bagikan di ask fm ini. Contohnya akun Audrey Teguh, anak dari Mario Teguh. Banyak motivasi yang bermanfaat dibaca looh. Ada juga Dorippu yang tinggal di Jepang, dia sering membagi tentang budaya Jepang yang menambah informasi kita. Ada juga rezaphlv yang menjawab asknya dengan humor yang menghibur.

Aku kira semua media sosial pasti selalu mempunyai dampak baik maupun dampak buruk tergantung bagaimana cara kita memanfaatkannya dan tergantung keinginan kita ingin menjadi orang yang seperti apa dimata orang lain. Sebelum mengikuti trend apapun, alangkah baiknya jika kita memikirkan dulu apa yang bisa kita dapatkan. Apakah lebih banyak manfaatnya atau tidak. Jika tidak, saranku adalah tinggalkan saja kegiatan itu karena kita bisa memanfaatkan waktu untuk hal lain yang lebih bermanfaat. Tulisan ini tidak terlepas dari subjektivitasku dalam melihat fenomena ask fm. Setiap orang mempunyai pandangan masing-masing tergantung dari sudut mana ia membidiknya. :) :)

Comments